Rabu, 31 Agustus 2011

Full House OST

Product Information
Product Title : Full House OST (KBS TV Series)
Singer Name(s) : Korean TV Series Soundtrack
Release Date : July 20, 2004
Language : Korean
Publisher : EMI Music Korea Ltd

01. Full House (Instrumental)

02. Oon myung - Why

03. Forever (Instrumental)

04. I Think I - Byul

05. Shi (Instrumental)

06. Chin Goo Ran Mal - Noel

07. Oon Myung (Full Slow Instrumental)

08. Blue Hills (Instrumental)

09. Oon Myung (Slow Version) - Why

10. I Think I (Guitar Instrumental)

11. Neut Ge Pin Sarang (Too Late) - G-soul

12. Forever - Why

13. Oon Myung (Semi Slow Instrumental)

14. Love At The Gate (Instrumental)

15. Go Ma Wuh Hal Ge Yo - Byul

16. Neut Ge Pin Sarang (Too Late)(Violin Instrumental)

17. Amazing Love (Instrumental)

18. Paradiso (Instrumental)

19. Oon Myung (Instrumental)

source :http://koreandramaost.blogspot.com/2007/03/full-house-ost.html

Sassy Girl Chun-hyang OST

Gladys.Knight™
Product Information
Product Title : Sassy Girl Chun-hyang OST (KBS TV Series)
Singer Name(s) : Lim Hyung Joo | Korean TV Series Soundtrack | Scenery with Riding Bicycle
Release Date : January 25, 2005
Language : Korean
Publisher : EMI Music Korea Ltd

source :http://koreandramaost.blogspot.com/2007/05/sassy-girl-chun-hyang-ost.html

Princess Hours OST / Goong OST


Gladys.Knight™
Product Information
Product Title : Princess Hours OST (MBC TV Series)
Singer Name(s) : Jung Jae Wook Korean TV Series Soundtrack J
Release Date : January 27, 2006
Language : Korean
Publisher : EMI Music Korea Ltd

16. Woo Joo Jung Bok #2

Additional Song:
source :http://koreandramaost.blogspot.com/2007/02/princess-hours-ost-goong-ost.html

SINOPSIS PRINCESS PROSECUTOR EPISODE 15

Lima belas tahun yang lalu, Ma Sang-tae memiliki perusahaan yang kecil dan ingin memperluas perusahaan itu. Dia sedang menangani sebuah proyek pembangunan ulang ketika mereka bertemu dengan beberapa masalah dari korban pembongkaran. Dong-geun bertanggung jawab atas negosiasi tapi dia tidak punya kabar bagus untuk Sang-tae: para korban itu tidak akan pindah meski sudah dibayar. Karena ayah In-woo pria yang baik, dia tidak melihat manipulasi dari Yoo Myung-woo (pimpinan para korban). Yoo sebenarnya bukan orang yang bersih2 amat jadi Sang-tae heran kenapa Seo tidak bisa melihat ini.
Ada politikus yang terlibat dan dia adalah koneksi Ma Sang-tae untuk urusan bisnis. Yoo memiliki startegi untuk memperoleh uang: mengadu ke media. Oleh karena itulah, Ma Sang-tae patuh dan pergi ke lokasi pembongkaran dengan berkasnya. Myung-woo mengatakan kalau dia tidak punya bukti tentang hubungan politikus itu. Myung-woo memulai perkelahian untuk memperoleh uang. Dia mencekik Ma Sang-tae tapi dalam waktu singkat, Myung-woo sudah menjadi mayat. Ma Sang-tae memukul kepalanya dengan batu.
Hye-ri kaget. Itu kecelakaan, kan? Sang-tae mengatakan kalau saja kasus ini tetap tidak dibuka, dia akan membawa kasus ini hingga ke liang kuburnya. Sang-tae tidak ingin kehilangan apa yang sudah dia capai jadi dia berbohong waktu mendengar Dong-geun ditangkap. Ayah akan mengakui perbuatannya tapi Hye-ri harus pergi ke luar negeri untuk menghindari cemoohan orang lain. Sang-tae: “Kau pikir aku mau mengakui hal ini karena aku takut pada Jaksa baru sepertimu?”
Sang-tae mencoba menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya tapi wajahnya terlihat sangat menderita. Saat Ae-ja masuk ke dalam rumah, Hye-ri sudah menangis. Sang-tae berkata kalau dia akan mengaku dan dia akan memberitahukan berita bagus ini pada In-woo. Ae-ja pingsan. Sementara itu, In-woo sedang mencuci peralatan makannya ketika dia tiba2 ingat pada Hye-ri dan ibunya yang sama2 menyayanginya. Hal ini membuat In-woo sadar kalau Ae-ja sama baiknya seperti ibu kandung In-woo dulu. Rasanya tidak adil bila juga menghancurkan hidup wanita itu.
Kembali ke Ae-ja yang pingsan. Ae-ja bertanya apakah karena fakta bahwa mereka sudah berpisah, sekarang Sang-tae bersama wanita lain. Apakah itu artinya Sang-tae suka main perempuan? Ketika Ae-ja sadar kembali, dia mendapatkan pemberitahuan: Seo In-woo adalah korban tidak bersalah dari kejadian buruk ini. Setelah pertemuan keluarga ini, Hye-ri keluar dari rumahnya dan mengalami halusinasi. Dia melihat In-woo yang masih remaja di depan rumahnya. Hye-ri bertanya apakah dia lapar dan dijawab iya.
Hye-ri: Kepadamu, aku menawarkan muffin dan kau tidak mau memakannya. Jika aku tahu kejadiannya seperti ini… Jika aku tahu kenapa kau berdiri disana… Aku akan memberitahukan ayahku. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Tapi kau, kenapa kau tidak memberitahuku? ‘ayahmu Ma Sang-tae, kan? Ayahmu membunuh seseorang dan menuduh ayahku melakukannya. Jadi jangan berkagak di depanku dengan menawarkan muffin. Itu menjijikkan.’ Kenapa kau tidak memberitahukanku?
Pada titik ini, kita bisa tahu kalau In-woo itu memang penguntit sejati. Dia selalu muncul di saat yang tepat. In-woo: “Karena aku pikir kau akan menangis. Jika aku melihatmu menangis, aku pikir aku tidak akan mampu menahannya dan menangis juga.” Kemudian In-woo pergi. Park Ae-ja sangat terguncang setelah mengetahui cerita In-woo yang sebenarnya dan maksud In-woo berpura-pura menyukai Hye-ri. Sang-tae bersikap sebagai pria yang tenang – tapi Ae-ja tidak tahan. Sang-tae sudah membunuh orang! Ayah membela diri dengan mengatakan kalau itu hal yang tidak direncanakan.
Hye-ri tiba di kompleks apartemennya dan menepon In-woo. Dan ternyata, In-woo ada di belakang Hye-ri, lagi. Tapi In-woo sedang tidak mood untuk senang2 seperti tempo dulu. Dia hanya menutup telponnya dan berkata apa kabar. Beberapa saat kemudian mereka pindah ke tempat dimana mereka berciuman dulu. Hye-ri berkata, “Aku minta maaf pengacara Seo… Tidak. Tuan Seo In-woo, aku minta maaf. Karena ayahku, ayahmu, atas kuasa ayahku, dituduh melakukan kejahatan dan menderita. Aku minta maaf.”
Dengan formal, Hye-ri memberitahukan kalau ayahnya telah mengaku melakukan kejahatan. In-woo bisa melihat Hye-ri gemetaran tapi Hye-ri terus melanjutkan perkataannya. Kejadian itu tidak direncanakan dan Hye-ri percaya pada ayahnya. Fakta ini membuat In-woo bingung jadi Hye-ri menjelaskan: (1). Jika terbukti kalau itu adalah sebuah penyerangan dalam kasus itu, ketika UU Pembatasan telah berlaku, maka Sang-tae akan bebas. Atau, (2). Jika tidak terbukti ada penyerangan maka Sang-tae akan dituduh sebagai pembunuh. Dia bisa di penjara selama kurang lebih 7-15 tahun.
Hari berikutnya, Ae-ja yang berantakan masuk ke rumah Hye-ri dan mulai memukul, berteriak, menangis serta hal2 lain yang biasa dilakukan jika hidup kita hancur. Baik Hye-ri dan ibunya sedang mengalami masa sulit dimana mereka akan segera menghadapi hari2 yang gelap dan penuh dengan penderitaan.
In-woo muncul di saat yang tepat lagi. Dia sedang lewat sambil membawa mangkuk yang berisi entah apa. Dia melihat ibu dan Hye-ri bertengkar. In-woo tidak ikut campur tapi dia hanya mendengarkan omelan ibu terhadap penyelidikan yang dilakukan Hye-ri. Putri macam apa yang tidak membela ayahnya? Sang-tae ingin agar mereka berdua pergi keluar negeri sebelum hal ini tersebar dan Hye-ri harus berhenti dari pekerjaannya. Kenapa Hye-ri tidak meminta In-woo untuk melupakan hal ini? Kenapa Hye-ri tidak memohon?
Hye-ri: Aku ingin melakukannya. Apa kau tahu betapa aku ingin melakukannya? Aku ingin meminta pada In-woo untuk memaafkan ayahku. Tapi ketika aku melihat wajahnya, aku tidak bisa mengatakan apa2, aku tidak mungkin bisa berkata apa2.
Ae-ja: Ini karena kau menyukainya, benar kan? Karena itulah kau memihak padanya, benar kan?
Hye-ri: Tidak seperti itu, Bu. Ini karena aku tahu. Karena ayah, dia… Aku tahu bagaimana dia hidup. Aku tahu apa yang hilang darinya. Tanpa ibu… tanpa ayah… selama 15 tahun.
Ae-ja kembali ke akal sehatnya. Dia akhirnya tahu bagaimana putrinya menderita karena keadaan ini. Bagaimana Hye-ri menderita karena cintanya dan karena kesalahan ayahnya. Tapi, bagaimana dengan mereka sekarang? Apa yang akan Ae-ja lakukan? Hye-ri akan berhenti menjadi jaksa dan akan membela ayahnya sebagai pengacara. Sambil menangis, mereka berdua berpelukan.
In-woo secara diam2 mendengarkan percakapan ibu-anak itu. Dia melihat mereka hancur berkeping-keping. Apakah ini yang In-woo inginkan? Apakah ini yang ayahnya inginkan? Untuk melihat keluarga Ma hancur? Sesuatu dalam rencana In-woo berjalan dengan salah. Ini bukan rencana itu sendiri, bukan investigasinya atau faktanya. Ketika sedang memikirkan kenyataan ini, In-woo lupa pada perasaannya sendiri dan perasaan korban balas dendamnya.
Kembali ke Jung-sun dan Se-joon. Jung-sun akhirnya menerima feminisme-nya dan mulai memakai krim kecantikan. Ibu Jung-sun dan Bin telah menyingkirkan semua pakaian Jung-sun dan hanya meninggalkan beberapa dengan rok. Jung-sun tidak punya pilihan, apakah dia harus pergi dengan rok atau jins. Jung-sun berkata, “Jins? Aku bukan jaksa Ma!”
Jung-sun tidak mau menumpang dengan Se-joon. Bin telah memperingatkan ayahnya tentang masalah rok ini. Jung-sun sama sekali tidak punya tempat untuk bersembunyi dan dia harus pergi dengan Se-joon. Se-joon berkata kalau kaki Jung-sun indah sekali tapi cara berjalan Jung-sun sangat memalukan. Yang lebih memalukan lagi adalah Jung-sun terjepit dan Se-joon harus menyentuh kaki Jung-sun dengan tangannya. Di kantor semua orang terkejut dan Hye-ri adalah yang paling senang melihat Jung-sun. Sekarang kita ke tempat lain. In-woo menghilang dan Jenny sangat panik. Dia mengambil beberapa dokumen dari meja In-woo dimana dokumen2 ini akan berakhir di meja bos Hye-ri. Dimanakah In-woo? Dia sedang ada di pinggir danau. In-woo berulang kali bertanya, “Ayah, apa yang harus aku lakukan?”
Hye-ri hampir saja berhenti tapi tidak jadi. Dia akan berjuang. Ketika dia pergi keluar, dia ingat lagi pada masa ketika dia masih lebih muda. Dimana saat itu dia masih muda dan berani dengan gaya serta mobilnya. In-woo tiba2 muncul. Dia senang dan membawa makanan. Hye-ri mengatakan pada In-woo kalau mereka tidak sedang berada dalam posisi dimana mereka bisa makan bersama. In-woo menjanjikan berita bagus kalau Hye-ri mau makan dengannya. Mereka pergi ke tempat dimana dulu Se-joon memberikan sandwich pada Hye-ri. Disana, Hye-ri mulai bertanya-tanya, “Apakah kau tiba2 sakit atau demam sehingga kau tidak melakukan apa yang ingin kau lakukan? Tempat yang sama dan sushi yang sama. Kau ingin agar kita pergi kemari.”
In-woo ingin melepaskan stress-nya. Hye-ri menghindari tatapan In-woo. Tidak mau mendengarkan kata2 In-woo. Jadi In-woo mengatakan apakah mereka tidak bisa berbicara seperti orang biasa saja? Ketika Hye-ri melihat In-woo pada akhirnya, In-woo mengatakan agar Hye-ri berhenti menatap satu sama lain. In-woo belum selesai. Dia memutuskan untuk menutupi kasus itu. Dia tahu akan sulit membuktikan apakah itu penyerangan atau bukan meskipun Hye-ri percaya pada ayahnya.
Tapi sudah terlambat. Dokumen itu telah sampai ke tangan bos dengan pesan dari Jenny. Jenny: “Ayah seorang jaksa terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun yang lalu. Ada resiko penyembunyian. Jadi tolong investigasi ulang kasus ini dengan hati2. Materi dan bukti terkait kasus ini dilampirkan.”
In-woo, setelah sampai di kantornya, meminta Jenny untuk memesan tiket pesawat. Dia sudah bosan berada di Korea. Mereka pergi ke balkon dimana Jenny menunjukkan ketidakpercayaannya pada pengakuan ayah Hye-ri. In-woo mengatakan pada Jenny kalau Sang-tae membuktikan bahwa dia adalah ayah yang peduli dan menepati janjinya. Mereka mungkin salah menilai. Apakah In-woo berharap agar Jenny menerima In-woo yang pemaaf ini? Karena Jenny tidak mau, dia khawatir pada ketidakbersalahan ayah In-woo. In-woo peduli pada Sang-tae yang tidak bisa membuktikan perbuatannya sebagai penyerangan. Kenapa Sang-tae begitu penting?
In-woo: Dia adalah ayah Hye-ri. Menempatkan ayah Hye-ri di depan pengadilan dengan tanganku sendiri, dengan tanganku sendiri membuat Hye-ri berhenti menjadi jaksa, dengan tanganku sendiri mengguncang seluruh keluarga itu… Seluruh hidupku… Aku tidak akan punya kepercayaan diri untuk menjalaninya dengan pantas.
Jenny tidak melihat seperti cara In-woo dan sedikit kesal pada sikap baru In-woo. Sementara itu, Hye-ri masih bingung atas perubahan sikap In-woo. Dia mencoba memahami apa yang terjadi… tapi Jenny ada disini! Mereka mulai berbincang. Teori Jenny adalah Hye-ri mengatakan pada In-woo kalau dia menyukai In-woo untuk melemahkan keputusan In-woo buat membersihkan nama ayahnya. Dia tidak mengerti kepribadian Hye-ri dan berkata kalau dia membenci Hye-ri. Di sisi lain, Hye-ri menjadi putus asa tapi Jenny mengatakan hal lain: In-woo akan kembali ke Amerika dengan tangan kosong karena Hye-ri, karena cinta In-woo pada Hye-ri. Tapi, apa yang hilang dari Hye-ri? Dia berada di posisi yang sama seperti sebelumnya sedangkan In-woo mengorbankan segalanya untuk bisa pergi ke Korea.
In-woo sedang berkemas. Hye-ri menelponnya dan mereka bertemu. Hye-ri membuat sebuah rencana: dia akan membantu In-woo membuktikan kalau ayah In-woo tidak bersalah asalkan In-woo mau membuktikan kalau kematian itu adalah sebuah kecelakaan. Apakah Hye-ri akan melaporkan kasus itu dan mengabaikan penderitaan yang akan dia terima? Hye-ri tidak peduli, dia harus menolong In-woo dan kenapa In-woo harus melupakan ketidakterlibatan ayahnya. In-woo telah melupakan ayahnya yang telah meninggal sedangkan ayah Hye-ri masih hidup dan sangat berarti untuknya. In-woo tidak bisa melakukan ini sebab dia tidak mau bersama dosa ini seumur hidupnya.
Hye-ri: Kalau itu baik untuknya, tidak bagiku. Sangat buruk.
In-woo: Jangan bertindak bodoh dan jangan pedulikan hal ini.
Mereka mulai saling menyalahkan diri sendiri. Hye-ri mengganti fokusnya dan mengatakan kalau membiarkan ini berlalu begitu saja, Hye-ri tidak akan mampu menyayangi ayahnya, menikmati semua baju, sepatu dan tas yang dibelikan ayahnya. Satu2nya kekuatan Hye-ri melakukan investigasi gila ini adalah karena keyakinannya pada Ma Sang-tae. Kalau memang itu adalah yang sebenarnya, maka biarkan itu dibuktikan.
Hye-ri memberitahukan keluarganya. Pada awalnya, Sang-tae tidak percaya pada komitmen Hye-ri pada kasus ini. Akan tetapi, ketika ibu mengatakan betapa mengagumkannya In-woo, Sang-tae berkata kalau Hye-ri masih lebih baik. Di gerbang rumah Hye-ri, In-woo sedang menunggu. Dia telah menerima permintaan Hye-ri dan Hye-ri begitu gembira. Karena waktunya hampir habis, sekarang sudah waktunya Hye-ri menyampaikan kasus ini pada bos. Bos berpikir kalau Hye-ri pasti sudah gila atau sedang diancam – membuka kembali kasus yang terjadi 15 tahun yang lalu? Bos tidak tahu apakah itu hal baik atau buruk dan sekarang bos sedang memikirkan kasus itu setelah menerima buktinya. Apa? Hye-ri sangat kaget.
Ma Sang-tae sedang mendiskusikan kasus ini dengan Direktur Kim ketika In-woo tiba. Tidak, Pengacara Se In-woo. Dia disini atas permintaan Hye-ri. Sang-tae berkata dengan heran, “Apakah ini kerenggangan generasi atau kalian berdua keren karena masih muda? Kau dan Hye-ri, bagaimana mungkin kalian berdua?”
Ma Sang-tae sama sekali tidak mengerti – bukankah seharusnya mereka bermusuhan ataukan dia membaca skenario yang salah? In-woo mengatakan kalau dia tidak senang melakukan ini. Tapi dia dan Hye-ri membuat rencana gila ini untuk menyelamatkan ayah masing2 dan karena In-woo tahu akar permasalah ini maka wajar kalau dia menjadi pengacara Sang-tae. Semuanya akan baik2 saja bagi Sang-tae asalkan In-woo ingtat janjinya ‘ yang akan meninggalkan Hye-ri’ dan In-woo menegaskan kalau dia akan menepati janjinya karena dia adalah putra Dong-geun.
Mereka harus membicarakan kasus itu sekarang dan In-woo punya pertanyaan yang menarik – bagaimana Sang-tae bisa tahu kalau Dong-geun ditangkap padahal hal itu tidak diberitakan di koran? Apakah yang membantu Sang-tae adalah Anggota Dewan Kim? Jadi dia memang terlibat dalam kasus ini sebagai orang yang membantu menutupi kasus ini dan bukan sebagai pembunuh. Sang-tae mengatakan pada In-woo kalau dia menelpon Kim pada malam setelah terjadinya kejadian itu. Dia mengatakan semua yang terjadi pada hari itu.
Kantor Jaksa sedang menggebu-gebu. Jung-sun dan Se-joon dipasangkan untuk menangani kasus Tuan Ma. Mereka menemui Hye-ri dan menghadapi situasi ini: sementara Jung-sun terlihat tidak nyaman, Se-joon masih dengan sikap lamanya dan mengatakan kalau dia akan melakukan sebisanya untuk menemukan kebenaran.
Ketika In-woo tiba di rumah, Hye-ri menyapanya dan bertanya bagaimana pertemuan dengan ayahnya. In-woo meminta Hye-ri untuk masuk ke dalam dan berbincang. Tapi Hye-ri bertanya apakah In-woo membuat catatan sebab Hye-ri tidak bisa melihat file kasus itu. Hye-ri bisa meminta Jaksa Jin agar bisa melihat file kasus itu. Menurut In-woo, tidak ada gunanya melihat file kasus itu dan menjadi gugup seperti sekarang. Mereka masuk ke rumah In-woo tapi rumah In-woo benar2 sudah kosong. In-woo telah berkemas jadi mereka bisa menggunakan tempat itu sebagai kantor. Disana ada sebuah kotak yang berisis semua file, gambaran In-woo tentang kasus itu, yang jelas semua hal yang berkaitan dengan kasus lama itu. In-woo: “Aku adalah tipe orang yang menakutkan, cermat dan tekun!”
Mereka punya dua tujuan dalam investigasi kasus ini: satu, untuk membuktikan kalau ayah Hye-ri tidak bermaksud untuk membunuh orang itu dan kedua, untuk membuktikan kalau kematian Yoo adalah karena penyerangan. Tidak ada bukti yang mendukung Sang-tae dan mereka membutuhkan kesaksian Anggota Dewan Kim. Tapi pria ini tidak akan mau melakukannya karena ada indikasi korupsi. Hye-ri harus menemukan cara untuk membuat pria itu bicara. In-woo kaget – Hye-ri sudah dewasa. Tiba2 Hye-ri ingat ketika bos mengatakan kalau kasus ini sudah dilaporkan dan Hye-ri jadi bertanya-tanya…
Hye-ri: Dengan sebuah kesempatan… Melakukan ini denganku, memang bukan rencana balas dendam atau yang lainnya, kan?
In-woo: APA?!!
Hye-ri mencoba untuk membetulkan perkataannya. Dia menjelaskan kalau dia tidak mencurigai In-woo tapi ada hal aneh yang terjadi. In-woo mengaku kalau sebelumnya dia memang menggunakan cara kotor tapi kali ini, dia tulus ingin membantu. In-woo bertanya apa yang terjadi tapi Hye-ri tidak mau mengatakan dan malah meneruskan kasus itu… In-woo merasakan ada yang aneh dan menyarankan untuk istirahat.
Mereka minum bir di sebuah kursi dan saling membuat senang satu sama lain. Mereka berdua sudah melewati banyak penderitaan, dan meskipun mereka masih baik2 saja sampai sekarang (In-woo sudah tidak menjadi penguntit dan melupakan balas dendamnya), mereka sadar kalau kasus ini mungkin saja akan mengakhiri hubungan mereka.
Sementara itu, Jung-sun dan Se-joon menginterogasi Ma Sang-tae yang menyanggah kalau dia sudah membunuh Yoo. Sedangkan saksinya mengakui padahal sebelumnya mereka tidak mau mengaku. Sekarang semunay berbalik. Pengakuan mereka menentang Sang-tae. Jung-nan mengaku kalau dia melihat darah di celana panjang Sang-tae. Man-chul mengaku kalau dia sudah berbohong dan mengaku telah menerima tanah. Akhirnya Tuan Shin mengaku kalau dia melihat Sang-tae meninggalkan TKP. Tapi dia telah mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit.
Ada pertemuan untuk membahas perkembangan kasus ini. Mereka sama sekali tidak bisa memutuskan apakah ini penyerangan atau pembunuhan. Se-joon berpikir kalau UU Pembatasan hampir diberlakukan dan mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan penelitian. Mereka harus memilih pembunuhan dan membiarkan pengadilan yang memutuskan. Alibi palsu, kehabisan waktu, dan kebohongan adalah factor yang memberatkan. Tapi semua orang yang ketakutan akan melakukan hal yang sama. Lebih jauh, mereka tidak punya bukti kuat kalau itu pembunuhan, menurut Min-suk. Karena para jaksa terbagi dua, mereka memutuskan untuk voting. Tapi mereka tidak mendapatkan hasil apa2 sebab Jung-sun tidak yakin dan tidak memilih.
In-woo, yang sangat perlu kesaksian, mengunjungi Anggota Dewan Kim. Berita tentang Sang-tae telah sampai ke media dan seluruh kesepakatan Perusahaan Konstruksi dibatalkan… 

source :http://meylaniaryanti.wordpress.com/2010/07/28/sinopsis-prosecutor-princess-%E2%80%93-episode-13/

Selasa, 30 Agustus 2011

SINOPSIS PRINCESS PROSECUTOR EPISODE terakhir 16

Ma Sang-tae menjadi gila karena semuanya jadi kacau. Masyarakat mendapatkan kabar kalau pembunuh dari 15 tahun yang lalu itu mungkin saja Sang-tae. Para investor meminta uang mereka kembali lebih awal dan Sang-tae tidak bisa melakukan apa2 selain memenuhi permintaan mereka.
Hye-ri khawatri pada ayahnya khususnya setelah berita tentang ayah menyebar di internet. Dia pergi menemui In-woo untuk menenangkan diri. In-woo menjamin bahwa menyerahkan kasus ke Komite Penyidik tidak berarti mendapatkan tuntutan. Dia juga memberitahu Hye-ri kalau akhirnya dia mendapatkan kesaksian Anggota Dewan Kim Ki-hwan.
Ternyata, Tuan Ma memberikan diari-nya pada In-woo yang dengan jelas menunjukkan hubungan antara Ma dan Kim. In-woo kemudian menggunakan itu untuk mendorong Anggota Dewan Kim untuk bersaksi – dimana Tuan Ma telah mendorong Yoo Myung-woo untuk melakukan penyerangan dan menyalahkan Dong-geun.
Berikutnya, Jenny muncul di rumah In-woo. Pengacara Seo meminta Hye-ri untuk tinggal tapi Hye-ri merasa tidak nyaman dan karena itu waktu Jenny masuk, dia memilih untuk pergi. Ketika Hye-ri sudah pergi, Jenny mengaku kalau Hye-ri lebih menarik dan tak terduga dari yang dia pikir sebelumnya. Jenny sudah mengirim amplop ke Pimpinan karena takut Hye-ri akan menutupi kasus ini.
Tapi malah, Hye-ri mengijinkan agar investigasi ini dilanjutkan. In-woo mengatakan pada Jenny kalau seharusnya Jenny membantu dirinya sebagai teman bukannya malah melakukan hal tanpa sepengetahuannya. Jenny minta maaf atas perbuatannya tapi dia bilang kalau dia juga merasa dikhianati. Dia membantu In-woo untuk mewujudkan tujuan tunggalnya tapi In-woo bahkan tidak mampu menyelesaikannya.
Keesokan harinya, Ma Sang-tae menjalani interogasi kedua bersama Se-joon dan kali ini ada In-woo juga. Sehari sebelumnya, Se-joon telah menanyai Kim Ki-hwan. Kim mengaku kalau Ma Sang-tae memang menelponnya dan mengatakan kalau Yoo Myung-woo menyerangnya. Kim menasehati Ma Sang-tae agar menyalahkan Dong-geun jadi dia akan punya waktu untuk merencanakan hal selanjutnya. Semua ini sesuai dengan pengakuan Ma Sang-tae. Se-joon kemudian bertanya kenapa Sang-tae menelpon Kim. Sang-tae menjawab kalau hanya Kim yang tahu kenapa dia menemui Yoo.
Ketika ditanya pertanyaan yang sama, Kim mengatakan kalau pada awalnya dia tidak tahu kenapa Sang-tae menelponnya. Hye-ri mondar-mandir di lorong sampai akhirnya Ayah serta In-woo keluar dari kantor Se-joon. Di ujung lorong, Pimpinan dan tiga jaksa menyaksikan adegan itu terbuka. Menyadari kalau mereka mengganggu momen pribadi orang, mereka kemudian kembali ke tempat asal mereka. Hye-ri dengan ceria bertanya apakah interogasinya berjalan lancar.
Ma Sang-tae menyuruh Hye-ri untuk pergi dan berpura-pura kalau dia tidak mengenal Sang-tae. Ayah lewat di samping Hye-ri lalu masuk ke lift. In-woo mengikutinya. sang-tae menolak untuk melihat mata putrinya sampai pintu lift tertutup setengah. Di dalam lift, Sang-tae menghapus air matanya dan berkata, “Ketika kau bertambah dewasa, kau menjadi seperti ini. Maaf. Putra Seo Dong-geun, aku minta maaf. Benar2 minta maaf.”
Di rumahnya, In-woo mengurusi tubuh orang yang sudah meninggal sedangkan Hye-ri menyebarkan sampah sesuai dengan foto TKP. Mereka melakukan olah TKP. Hye-ri mencoba ingin menyandung semua benda dan membuktikan apakah salah diantaranya bisa menyebabkab terpeleset. Dia meluncur di atas sebuah tas plastik. Untungnya In-woo ada disana yang menyelamatkan Hye-ri – lalu mereka mengetes benda itu. Itu tidak cukup untuk membuat jatuh. Hye-ri berpura-pura sebagai Yoo Myung-woo dan mencekik leher In-woo, seperti kesaksian Sang-tae. Akan tetapi, Hye-ri malah mengerjap-ngerjap sebab dia takut bagaimana In-woo akan mendorongnya.
Karena tidak ingin melukai Hye-ri, mereka bertukar tempat dan Hye-ri yang mendorong In-woo. Hal itu hanya membuat In-woo mundur dan terpental ke kloset tapi tidak cukup untuk membuatnya jatuh. Mereka kemudian memikirkan kembali bukti dan kesaksian. Mereka memutuskan kalau Yoo minum soju sebelum bertemu dengan Ma. Karena Yoo minum soju dari kotaknya, maka Yoo pasti terpeleset karena kotak soju itu. Hye-ri merobek kotak soju itu dan kembali mengulangi olah TKP. Kali ini In-woo terpeleset dan jatuh dengan keras. Hye-ri memastikan kalau In-woo baik2 saja. Mereka kemudian melihat potongan kotak soju itu terbang ke tempat lain, sama seperti di TKP.
Se-joon melaporkan pada Pimpinan kalau In-woo akan membuktikan kalau Sang-tae tidak bersalah dengan bukti dari Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Korea. Ini adalah kasus penyerangan, bukan pembunuhan. Dengan slideshow yang mengesankan, In-woo menjelaskan kalau kotak soju Yoo menyebabkan Yoo jatuh dan kepalanya menghantam batu. Hanya orang dengan ukuran Yoo yang menyebabkan kejadian itu bisa terjadi. Seorang saksi dan seorang detektif bahkan mengatakan kalau Yoo membeli soju sebelumnya. Di lokasi kejadian sendiri tercium bau soju yang keras.
Jung-sun bertanya apakah mungkin noda yang ada di toilet sudah ada disana sebelumnya dan bukan karena hantaman dari Yoo. In-woo menyatakan kalau kloset itu baik2 saja sebelum ditinggalkan. Setelah saksi pergi, hanya Yoo, Ma dan Seo yang masuk ke ruangan itu. Tidak mungkin orang lain yang membuat tanda itu sebab orang dengan ukuran yang berbeda akan menciptakan tanda yang berbeda pula. Dan juga, orang dengan ukuran yang berbeda akan terpental dalam jarak yang berbeda tidak seperti yang terjadi pada Yoo.
In-woo menyimpulkan kalau mendorong seseorang ke kloset tidak terbukti sebagai pembunuhan. Yang dilakukan Ma Sang-tae hanya mendorong Yoo ke kloset. Ada jug bukti yang menunjukkan kalau seseorang telah menyentak kloset itu dan sidik jari yang ditemukan disana adalah sidik jari Yoo. Dan akhirnya, jika Ma Sang-tae memang ingin membunuh Yoo, dia tidak akan melakukannya di tanahnya sendiri yang punya penjagaan 24 jam. Pimpinan meminta Se-joon untuk menyelidiki ulang dan melihat apakah penjelasan In-woo masuk akal. Tapi itu hanyalah formalitas. Keesokan harinya, Se-joon mengatakan kalau dia tidak akan menuntut Ma Sang-tae dan akan meloloskan kasus itu sebagai penyerangan. Karena UU Pembatasan untuk kasus penyerangan sekarang sudah tidak berlaku lagi maka kasus itu murni akan ditutup.
Sayangnya, keputusan itu tidak bisa menyelamatkan perusahaan Ma Sang-tae karena saham terus anjlok. Berita itu jelas mengungkap perbuatan korup Anggota Dewan di masa lalu dan untuk itu dia harus diadili. In-woo melihat semua ini di internet dan benar2 sakit melihatnya. Dia bahkan bertanya pada Jenny apakah mereka bisa melakukan sesuatu tapi Jenny bilang itu di luar kemampuan mereka. Bersamaan dengan krisis ekonomi, perusahaan konstruksi memang menderita dan kasus ini menjadi penghancur perusahaan Ma Sang-tae.
Ma Sang-tae secara resmi bangkrut. Para bibi masuk ke kediaman keluarga Ma dan mulai mengotori tempat itu. Ibu Hye-ri melakukan yang terbaik untuk melindungi tempat itu dan tidak akan membiarkan para wanita itu naik ke lantai atas. Hye-ri kembali ke rumahnya yang sudah rusak dan melihat ibu berjongkok di pojok. Dia bertanya apakah ibu baik2 saja dan ternyata ibu memeluk satu2nya harta keluarga itu – Sepatu Keberuntungan. Ibu tidak ingin para wanita tadi mengambil sepatu itu sebab sepatu itu adalah tiket kebahagiaan putrinya. Kenyataannya, semua yang ada di lemari Hye-ri hilang. Dan In-woo menelpon di saat yang tepat. Hye-ri bertemu dengan In-woo dan Hye-ri menolak bantuan darinya sama seperti In-woo yang menolak bantuan Hye-ri dalam pengadilan ulang ayah In-woo. Hye-ri berkata, “Aku bisa menerima bantuan dari orang lain. Tapi bukan kau. Tidakkah kau mengerti?” In-woo bahkan tidak bisa melindungi wanita yang dia cintai!
Mereka bertemu lagi di pengadilan dan berdasarkan kesaksian Ma Sang-tae, Seo Dong-geun dinyatakan tidak bersalah. In-woo kaget – dia bahagia, dan tenang. Jenny juga bahagia. Sedangkan Hye-ri dan ibunya saling berpegangan tangan karena tahu keadilan sudah ditegakkan. Jenny memeluk In-woo seusai pengadilan dan ketika In-woo beralih ke Hye-ri dan ibunya, mereka hanya bisa saling pandang. Ada wartawan juga disana. Ibu Hye-ri secara senang mengucapkan selamat tapi kemudian dia menahan diri lalu membungkuk dan mengatakan, “Aku minta maaf.”
Hye-ri menjual apartemennya dan meninggalkan semua furniturnya disana. Semua jaksa berkumpul di rumah Jung-sun untuk merayakan kepindahan Jung-sun ke cabang lain di Chuncheon. Mereka mengucapkan selamat tinggal dan Pimpinan memperhatikan kalau belakangan ini Se-joon menjadi pendiam. Tapi tentu saja, Se-joon tidak sependiam Hye-ri. Dia bertanya apa yang akan dilakukan pada rumah ini. Ibu Jung-sun langsung maju dan menggunakan kesempatan ini untuk mengumumkan kalau dia juga akan pindah ke Chuncheon. Pokoknya, kemanapun Jung-sun pergi, ibu akan mengikutinya.
Jung-sun berjalan pulang ke rumah bersama Se-joon dan Se-joon mengatakan kalau dia sangat senang untuk Jung-sun. Bayangkan makanan enak yang bisa dinikmati Jung-sun di Chuncheon. Tapi Jung-sun malah berkata kalau Se-joon seharusnya khawatri. Kenapa? Toh, disana tidak ada jaksa yang keren. Jung-sun mengatakan kalau dia tidak terlalu memperhatikan wajah pria dan Se-joon langsung menghentikan langkahnya. Dia menunjuk wajahnya sendiri – benarkah? Jung-sun berkata, “Apakah kau berpikir kalau aku suka padamu karena kau keren?” Yang dipikirkan Jung-sun hanyalah Bin. Dimana dia akan tinggal? Se-joon justru tidak khawatir sebab Bin akan tinggal bersama Jung-sun dan ibunya di Chuncheon. Jung-sun berpikir kalau ini seperti melompati anak tangga dan Se-joon meraih tangan Jung-sun lalu berkata, “Seperti melengkapi teka-teki, ayo hidup seperti itu!”
Hye-ri kembali ke rumah dan dia meniru kebiasaan In-woo yang suka bicara pada diri sendiri. Hye-ri mengucapkan selamat tinggal dan In-woo melihat Hye-ri. In-woo ingin menyapa Hye-ri dengan pantas dimana hal ini tidak dia lakukan di pengadilan ayahnya. Hye-ri mengucapkan selamat dan In-woo mengulurkan tangannya. Hye-ri meraihnya dengan pelan dan enggan. Mereka bersalaman seolah-olah mereka tidak akan bertemu lagi. Dan benar saja, In-woo memang akan meninggalkan Korea.
Malam itu, Hye-ri bermimpi dimana dia berjalan telanjang kaki di taman di luar apartemennya. In-woo berdiri di depannya sambil menenteng tas kecil. Mereka saling pandang dengan tatapan sedih dan In-woo berbalik lalu pergi. Hye-ri tidak mampu bergerak dari tempatnya. Kali ini, Hye-ri mencoba menyentuh In-woo tapi dia hanya menyentuh udara. Hye-ri bangun dari tidurnya dan berlari ke apartemen In-woo – yang ternyata kosong. Dia telah pergi. Hey-ri pergi ke taman. Tapi In-woo tidak ada disana. In-woo dan Jenny ada di bandara sedang menuju gerbang ke berangkatan. In-woo sempat berhenti tapi kemudian dia berjalan bersama Jenny. Hye-ri menengadah dan sebuah pesawat terbang di atasnya.
Satu tahun kemudian. Hye-ri berjalan ke kantornya masih dengan sepatu hak tinggi dan baju yang fashionable. Tapi ketika dia masuk ke kantronya, dia langsung berganti dengan setelan formal warna hitam. Hye-ri sedang menangani kasus penyerangan dimana warga Korea mendorong orang asing di dalam bus sebab menurutnya orang asing itu bau. Hye-ri mencoba mengajari pria itu kalau mereka berada di abad 21! Dia tidak seharusnya membuat komentar rasis karena pria asing itu bekerja keras di Korea. Terdakwa sangat kesal dan ingin jaksa pria saja. Hal itu bukan kata2 yang baik diucapkan pada jaksa apalagi Hye-ri. Dia mengatakan pada pria itu kalau komentar rasisnya dianggap sebagai kejahatan dan untuk itu pria itu adalah penjahat di mata semua orang!
Penyidik Cha dan Asisten Jung-im saling tersenyum – skor untuk Hye-ri! Kemudian kita beralih ke sebuah toko kue. Siapakah yang punya? Ternyata Park Ae-ja. Disana juga ada Ma Sang-tae yang sedang mengolah adonan. Dia beristirahat sejenak untuk melihat istrinya memuji pelanggan mereka karena sudah berbelanja ke toko mereka. Ae-ja melihat suaminya dan Sang-tae membuat alasan kalau tangannya sakit. Dia mengeluh sampai kapan dia harus mengolah adonan. Dia sudah ingin memanggang kue-nya!
Hye-ri masuk dan ibu langsung berkata kalau ayah sudah merancang kencan buta untuk Hye-ri. Ayah datang sambil membawa notepad-nya – siap untuk mengatakan semua detail-nya. Hye-ri meraih beberapa kue dan mengatakan kalau dia sibuk! Dan lihat, dimana mereka tinggal – di rumah lama Jung-sun!
Yoon-ah datang ke rumah Hye-ri untuk belanja online. Sekarang, ketimbang membeli semua tas itu, Hye-ri hanya memilih satu yang akan dia beli dengan uang tabungannya bulan depan. Yoon-ah melihat perubahan ini dan merasa sedih karena sekarang Hye-ri bersikap seperti ini. Tapi Hye-ri berkata untuk tidak pernah takut seperti yang dikatakan ayahnya: ‘manusia adalah makhluk yang adaptif’. Yoon-ah bertanya apakah Hye-ri sudah melupakan In-woo sebab dia tidak datang sambil menangis ke Yoon-ah lagi. Hye-ri berkata kalau dia belum melupakan In-woo dan dia tidak akan pernah melupakan In-woo. Dia akan ada diingatan Hye-ri! Memang sakit tapi In-woo adalah bagian hidup Hye-ri sekarang dan tidak bisa dihapus.
Dan inilah Seo In-woo yang keluar dari bandara Incheon dengan kaca mata dan jaket ungu. Dia membawa banyak barang yang menandakan kalau dia akan tingga lama di Korea. Jenny menelpon In-woo untuk memastikan kalau dia sudah sampai di Korea. Jenny mengatakan kalau dia sudah bosan di Amerika tapi itu tidak akan lama. Soalnya, dia akan bergabung dengan In-woo di Korea. Segera!
In-woo langsung pergi ke kantor dan disapa oleh asisten baru. Dia melihat ada buket bunga di mejanya. Dan wajah In-woo seolah-olah mengatakan ‘mudah-mudahan ini dari Hye-ri!’ In-woo keluar gedung dan dia melihat Hye-ri berjalan masuk. Hye-ri tidak melihta In-woo sebab dia sedang menelpon, bicara terus dan tertawa. In-woo hanya bisa memandang Hye-ri dari pintu kaca dengan tatapna kaget dan dia sama sekali tidak bisa bernafas. Tapi, dia mengumpulkan seluruh akal sehatnya dan berjalan pergi. Kemudian, Hye-ri berbalik dan melihat punggung In-woo. Hye-ri berlari untuk memastikan kalau itu In-woo tapi dia tidak bisa memastikan jadi dia terus berjalan pergi.
Ada acara pernikahan. Jung-sun sedang mempersiapkan upcara pernikahannya dengan bantuan Bin. Sedangkan Se-joon malah asik duduk bermalas-malasan. Jung-sun bersedih dan mengatakan kalau banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan mereka hanya punya waktu 4 bulan. Se-joon menanggapinya dengan santai. Tapi Bin terlihat kaget. Jung-sun berkata kalau Se-joon sangat tidak sopan sebab sama sekali tidak membantu. Apakah ini karena Se-joon sudah pernah menikah sebelumnya. Bin duduk di sebelah Jung-sun dan meminta maaf atas ketidaksopanan ayahnya.
Jung-sun meminta Bin untuk memilih gaun juga sementara itu dia mengambil USB dari kalung rosario yang Jung-sun pakai di lehernya. Tapi Se-joon sebenarnya peduli – beginilah cara Se-joon untuk bersikap romantis. Dia meletakkan mainan di belakang laptop Jung-sun dan pergi mencuci piring. Tak lama, lagu ‘Will You Marry Me’ dari Lee Seung-gi terdengar. Jung-sun mengangkap laptopnya untuk mengetahui asal suara itu. Suara itu keluar dari sebuah mainan dan di leher mainan itu terlingkar kalung yang berisi cincin pertunangan. Jung-sun memandangi Se-joon dan mereka pun tersenyum.
In-woo keluar dari apartemennya – bangunan yang sama. Dia lalu mulai lari di daerah yang tidak jauh dari sana. Dan… ternyata Hye-ri juga lari disana. Dia melewati In-woo dengan senyuman yang sangat lebar. Yang aneh, In-woo terus saja berlari tanpa mempedulikan Hye-ri. Seharusnya tidak begini dan Hye-ri berbalik lalu mengejar In-woo.
Hye-ri: Tunggu. Tunggu sebentar. Sudah lama sekali.
In-woo: Apa yang kau lakukan sekarang?
Hye-ri: Kau bersikap sangat aneh Pengacara Seo. Sudah satu tahun kita tidak bertemu. Mana sapaan aneh itu? Kau seharusnya bertanya ‘apa kabar?’ atau ‘aku sangat merindukanmu?’ terlebih dahulu.
In-woo: Apa kau tidak tahu aku telah kembali?
Hye-ri: Apa? Benarkah? Kau telah kembali?! Dan kau pindah ke daerah sini?
In-woo: Bukan apa-apa. Begini…
Hye-ri: Tunggu… Dimana rumahmu?
In-woo: (Ingat janjinya pada Ma Sang-tae) Kenapa kita tidak menghentikan ini saja Jaksa Ma?
Hye-ri: Apa maksudmu?
In-woo: Aku tidak punya keinginan untuk mengulangi hubungan kita di masa lalu? Aku minta maaf.
Hye-ri: Jika kau perlu teman, telpon saja aku. Ketika kau ingin makan dan minum sampai bosan. Ketika kau kesepian atau sedih. Ketika kau sakit atau ingin mengeluarkan semua isi perutmu. Ketika kau stress, telpon aku.
In-woo: Apa yang kau lakukan sekarang?
Hye-ri: Aku berharap kau akan menjadi pengacara hebat.
In-woo: Apa kau hanya bermain-main sekarang?
Hye-ri: Nomer hp-ku berganti.
In-woo mengambilnya dan memasukkannya ke kantongnya. Hye-ri berkata kalau In-woo akan kehilangan nomer hp itu tapi In-woo tidak peduli. Dia hanya ingin keluar dari obrolan gila ini.
Hye-ri: Aku ingin kau menjadi bagian dari hidupku lagi.
In-woo: Lupakan.
Hye-ri: Aku tahu kita akan bertemu lagi. Kita menjalin hubungan sebisa kita. Ayo kita bertemu ketika kita perlu. (Pada titik ini, Hye-ri mengulangi apa yang In-woo ucapkan dulu agar bisa menjadi teman Hye-ri) Aku tidak akan memintamu untuk bertanggung jawab, jadi berhentilah bersikap kejam.
In-woo: Berhentilah bermain-main!
Hye-ri: Apa itu terlihat seperti aku bermain-main?
In-woo: Jika kau tidak main-main maka kita punya masalah.
Hye-ri: Lalu kenapa kau kembali?
In-woo: Itu bukan urusanmu. Bukan karena aku tertarik padamu.
Hye-ri: Tidak mungkin!
Dan In-woo pun kabur dari sana. Hye-ri bertanya-tanya apakah In-woo sudah melupakannya. Hye-ri mendapat telpon dan itu dari Jenny. Dia menelpon jauh-jauh dari AS untuk bertanya apakah semuanya baik-baik saja. Hye-ri jelas menjawab tidak!
Sekitar enam bulam yang lalu – Jenny singgah ke Seoul dalam perjalanan bisnisnya ke Jepang. Dia menemui Hye-ri dan sama sekali tidak percaya kalau hidup Hye-ri sangat berbeda dengan yang dulu. Hye-ri kehilangan segalanya – tidak hanya harta tapi juga semangat hidup. Permintaan Jenny adalah untuk menyelamatkan In-woo. Setelah kembali ke AS, In-woo hanya bekerja dari pagi hingga malam di kantor ayah angkatnya. Dia tidak pernah keluar, kumpul bareng teman atau bertemu dengan para gadis-gadis. Jenny kesal melihat In-woo seperti dan tahu kalau ini karena Hye-ri.
Jenny bahka mencoba untuk mengajak In-woo kembali ke Korea tapi tidak berhasil. Jenny berkata kalau In-woo sebenarnya ingin ke Korea tapi setelah mendengar kehancuran keluarga Ma, dia menyalahkan dirinya dan tidak mau kembali ke Korea. Sebenarnya, sebuah kantor pengacara menghubungi mereka jadi bila mereka benar2 akan pulang ke Korea, maka Hye-ri harus tahu.
Kembali ke masa kini. Jelas kalau Jenny dan In-woo mengambil tawaran itu. Hye-ri bersedih karena In-woo menghindarinya tapi Jenny menjamin kalau itu hanya akting. Dia yakin hanya Hye-ri yang ada di hati In-woo dan oleh sebab itu, Jenny memberitahu Hye-ri semuanya. Jenny juga menyuruh Hye-ri untuk mengunjungi rumah In-woo kalau dia tidak percaya. Dan pergilah Hye-ri kesana. Rumah In-woo adalah apartemen lama Hye-ri. Dekorasi dan Furniturnya masih sama seperti yang Hye-ri tinggalkan dulu – serba pink dengan motif bunga. Bahkan, kode kunci rumah itu masih sama. Hye-ri sangat tersentuh. Dia membersihkan tempat itu sedikit untuk In-woo.
Ketika In-woo kembali, dia menadapati kalau apartemennya agak berbeda dari sebelumnya – lebih rapi. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Tapi dia heran ketika masuk ke kamar mandi dan menemukan ada handuk tambahan tergantung disana. Di kotak obat juga berisi penuh obat-obatan dan In-woo mulai curiga. Dengan segera, In-woo pergi ke dapur dan memeriksa semua barang yang ada disana – siapa tahu saja ada orang iseng yang menumpang diam2 dengannya. Seperti Hye-ri dulu. Tapi dia aman!
Keesokan harinya, In-woo mendengar alarm aneh: “Seo In-woo! In-woo! In-woo! Seo In-woo! Bangun! Kau harus pergi kerja! Kau harus menemui Ma Hye-ri! kau harus menemui Ma Hye-ri!” In-woo pergi ke teras dan melihat versi baru alarm bom! Kemudian dia mendengar suara tawa dari atas yang ternyata itu adalah Ma Hye-ri yang sekarang menempati apartemen lama In-woo. Alarm itu kemudian berteriak, “Apa yang kau lihat!” Kemudian, sebuah ember yang dikaitkan di pancing muncul di depan In-woo.
In-woo bertanya apa yang dilakukan Hye-ri dan dijawab kalau sekarang Hye-ri menggunakan kupon wonder woman-nya. In-woo mengeluarkan kupon itu dari ember dan Hye-ri berkata kalau sekarang dia akan menggunakan kupon itu. Dia yang menulis kupon itu jadi dia bisa menggunakannya. Hye-ri berharap bisa bertemu In-woo di taman malam ini. In-woo mengatakan kalau dia sudah membuang kupon itu dulu. Tapi Hye-ri malah membalas, “Apa yang kau maksud dengan membuangnya? Kupon itu ada di dompetmu. Kau tidak tahu aku punya kemampuan seperti seorang cenayang!” In-woo bilang dia tidak akan datang. Hye-ri berteriak kalau dia akan bertemu In-woo disana. Dia kemudian pergi dan In-woo juga melakukan hal yang sama.
Tentu saja, Ma Sang-tae tidak suka bila putrinya pindah. Ae-ja mencoba menenangkan dengan berkata kalau rumah mereka terlalu kecil untuk anak gadis yang sudah dewasa. Apalagi Hye-ri telah menghabiskan uang yang dia peroleh. Ma Sang-tae terlukan mendengar kalimat ini karena seharusnya dialah yang menjadi pencari nafkah. Tapi Ae-ja berkata kalau In-woo dan Hye-ri mengalami masa sulit karena mereka saling mencintai. Ma Sang-tae terlihat syok mengetahui In-woo sudah kembali.
Hye-ri duduk sendiri di taman dan In-woo sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. Lagipula, hari sudah semakin gelap. Hye-ri hanya membawa senter dan dia sangat ketakutan. Dia kemudian ingat kalau dulu In-woo tahu bagaimana takutnya Hye-ri pada saat malam tiba. Hye-ri menenangkan diri dengan berpikir kalau In-woo pasti muncul. In-woo sendiri ada di rumah. Dia mengeluarkan kupon wonder woman dari dalam dompetnya – ini kupon yang asli. Tiba2 saja Ma Sang-tae muncul di rumahnya. Mabuk.
Sang-tae ingin tahu apa yang dilakukan In-woo di apartemen Hye-ri. Dia ingin tahu apakah In-woo melanggar janjinya. In-woo berkata kalau dia tidak melanggar janjinya. Tapi In-woo tidak menjelaskan kenapa dia tinggal di apartemen lama Hye-ri. sang-tae kemudian mengatakan alasan kenapa dia datang sebab ada hal yang ingin dia katakan. Dia minta maaf karena sudah membuat Seo Dong-geun menderita tapi dia sama sekali tidak pernah mengakui kalau dia bersalah. Jadi sekarang secara resmi, Sang-tae mengatakan kalau dia bersalah. Dia kemudian mengeluarkan dua muffin dari dalam sakunya. Sang-tae berkata, “Makan ini. Aku yang membuatnya. Bagi dengan Hye-ri atau makan saja sendiri.”
Dengan ijin ini, In-woo mengambilnya sebagai tiket untuk menemui Hye-ri tanpa melanggar janjinya. In-woo berlari ke taman tapi dalam perjalanan dia terpeleset. In-woo jatuh tapi bangkit lagi agar bisa bertemu Hye-ri. Dia tidak duduk di bangku. In-woo melihat kuponnya dan mendapati kalau kupon itu masih berlaku – kupon tidak bisa digunakan setelah jam 2 pagi. Hye-ri berlari di belakang In-woo dan berteriak, “Kau sangat terlambat!” Hye-ri terlihat seperti orang yang akan marah tapi berikutnya dia malah berlutut dan mulai terisak. Hye-ri melihat darah keluar dari jins In-woo. Hye-ri berbalik dan menyuruh In-woo untuk naik ke punggungnya. Dia akan menggendong In-woo pulang!
Dengan tidak yakin, In-woo pelan2 naik ke punggung Hye-ri dan Hye-ri benar2 mengangkat In-woo dan berjalan beberapa langkah. Karena In-woo sangat tidak stabil di punggung Hye-ri maka dia memutuskan untuk turun. In-woo maju lalu memeluk Hye-ri. Hye-ri membantu In-woo pulang dengan memegang tangan In-woo. Pengacara Seo bertanya apa yang akan dilakukan Hye-ri kalau dia benar2 tidak datang. In-woo kemudian meletakkn tangannya di pundak Hye-ri lalu tersenyum. Hye-ri juga memegang tangan Hye-ri dan mereka berjalan menembus malam.
Sebuah kencan di taman. Hye-ri dan In-woo berjalan sambil berpegangan tangan. In-woo berkata kalau seharusnya mereka membawa kamera. Lalu, dari dalam kantongnya Hye-ri mengeluarkan kamera yang sama dengan yang dipakainya untuk memotret In-woo. Hye-ri menyerahkan kamera itu pada In-woo dan menyuruhnya untuk mengambil foto dirinya. Dan tiba2 saja, Hye-ri mulai berpose seperti In-woo
In-woo: Aku tidak bisa memotretmu. Tapi kenapa kau tidak bisa berhenti meniruku?
Hye-ri: Siapa yang mengkopi siapa? Aku belum mengambil foto apa2 hari itu.
In-woo: (mengambil foto yang Hye-ri bicarakan)
Hye-ri: Apa ini? Kau tidak boleh mengambilnya tanpa permisi.
In-woo: Mari berhenti melakukan ini secara terpisah dan ayo lakukan bersama.
Hye-ri: Aku tidak berfoto dengan pria sembarangan.
In-woo: Pria sembarangan?
In-woo kemudian ingat apa yang dia pernah bilang pada Hye-ri: “Aku tidak berfoto dengan gadis sembarangan. Kau bukan pacar dan tidak akan menjadi pacar. Kau bukan teman atau saudara. Kau bukan siapa-siapa.”
In-woo: Ah, yang benar saja. Sampai kapan kau akan meniruku?
Hye-ri: Aku sudah bilang padamu. Aku kurang kreatifitas tapi punya bakat besar meniru seseorang!
In-woo: Baiklah, baiklah, lanjutkan. Tapi kau mungkin tidak akan mampu mengatakan kalimat yang selanjutnya, kan? Coba saja!
Hye-ri: Kau bukan istri atau suamiku. Aku tidak tahu apakah kau akan menjadi suamiku. Jika kau bukan teman atau saudara, berarti kau bukan siapa2. Benar bukan?
In-woo: Di kepalamu, kau baru saja ‘aku gila’. Benar begitu, kan?
Hye-ri: Bagaimana kau tahu?
In-woo: Tapi, apakah aku bisa berfoto denganmu atau tidak?
Hye-ri: Jika aku bilang tidak, bagaimana kau akan melakukannya?
In-woo meraih Hye-ri di pundakknya dan mencoba berfoto. Hye-ri mendorong In-woo lalu In-woo meraih pinggang Hye-ri. Ketika terbebas, Hye-ri melompat dan memukul kepala In-woo. Berikutnya, In-woo meraih leher Hye-ri dan Hye-ri menjepit agar bisa bebas.
Tapi In-woo mencium dahi Hye-ri…
Dan mereka pun berfoto bersama…
The end. 

source :http://meylaniaryanti.wordpress.com/category/prosecutor-princess/