Negeri Ginseng sangat menghargai pentingnya menjaga keawetan kekayaan budaya dan sejarah lewat berbagai festival yang diselenggarakan sepanjang tahun. Festival-festival ini menampilkan kecantikan Korea yang paham betul akan nilai warisan sejarah dan budayanya. Festival-festival ini menjadi atraksi turis dan sangat layak untuk Anda kunjungi dalam perjalanan ke Korea.
Photo credits - Stinkie Pinkie
Selama festival, turis dari berbagai belahan dunia datang ke Pantai Daecheon untuk menonton sebuah festival unik, merayakan khasiat lumpur Boryeong. Para pengunjung bisa berpartisipasi dalam beberapa aktivitas seperti gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, berenang di kolam besar berisi lumpur, dan bersenang-senang! Pada malam hari, keramaian pindah ke arah pantai. Lengkap dengan musik dan kembang api, menjadikannya sebuah festival menyenangkan dan ramah keluarga.
Photo credits - zionorbi
Festival Ginseng, atau Geumsan Insam, adalah festival utama di Kabupaten Geumsan, Provinsi Chuncheongnam-do. Kabupaten ini adalah produsen terbesar ginseng di Korea, dan festival ini sengaja diadakan untuk mempromosikan manfaat ginseng Geumsan. Di sana terdapat juga beberapa pameran yang berhubungan dengan ginseng, penampilan musik rakyat, kontes menyanyi dan menari, dan pameran khusus untuk perdagangan ginseng internasional dan turis asing.
Photo credits - WSTAY.com
Festival Kunang-kunang Muju adalah festival ramah lingkungan untuk mengingat eksistensi kunang-kunang. Muju, tempat berlangsungnya festival ini, adalah daerah pegunungan yang indah. Di Korea, kunang-kunang hanya berasal dari sungai Namdaecheon di Muju. Kehadiran mereka penting bukan hanya sebagai ukuran kelestarian lingkungan, tapi juga bagian dari cerita rakyat di daerah sekitar sungai Namdaecheon. Berbagai acara dengan tema kunang-kunang meramaikan festival sekaligus mendidik pengunjung akan pentingnya hubungan antara manusia dan alam.
Photo credits - waegook cook
Festival Budaya Hyoseok mengombinasikan sastra dan pariwisata. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati Bongpyeong sebagai tempat lahirnya Lee Hyo-Seok, novelis penting asal Korea. Rangkaian festival ini berfokus pada salah satu cerpen Hyo-Seok yang paling terkenal, saat kembang buckwheat bermekaran di Bongpyeong. Ada juga tur ke berbagai tempat yang disebut dalam cerita pendek itu. Mungkin turis asing tidak akan sepenuhnya menghargai makna historis dan budaya festival ini, meski begitu festival ini tetap layak didatangi untuk menikmati keindahan alam Bongpyeong.
Photo credits - WSTAY.com
Setiap musim gugur di Kota Gwacheon, festival ini adalah perayaan atas semangat seni jalanan. Hanmadang berarti "tempat orang bisa berkumpul", dan memang itulah yang ditampilkan dalam festival, berbagai penampilan pilihan di ruang-ruang publik seperti pinggir jalan utama, panggung terbuka, dan banyak lagi. Macam penampilan yang bisa Anda nikmati termasuk teater jalanan, drama Madang, atraksi sirkus, dan tarian jalanan.
Parade lampion dengan warna-warna luar biasa memenuhi sungai Namgang, tepat di seberang Benteng Jinjuseong dan Paviliun Chokseongnu. Festival ini berawal dari pertempuran Jinjuseong pada masa paling menderita dari invasi Jepang, sebelum kemudian berubah menjadi Festival Lampion. Pemandangan spektakuler lampion yang berderet mengambang di sepanjang sungai dan atraksi kembang api membuat festival ini populer di seluruh negeri.
Photo credits - Julie Facine
Festival Tari Topeng Andong adalah yang terbesar di Hahoe, biasanya diselenggarakan akhir September atau awal Oktober. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari kelompok tari Korea atau internasional yang mengangkat tema cerita rakyat tradisional. Tema festival berpusat pada tari-tari topeng yang tujuannya menenangkan mahluk-mahluk gelisah di sekitar Hahoe. Kini, festival ini bukan hanya menampilkan berbagai tari topeng tradisional Korea, tapi juga tari-tari tradisional dari seluruh dunia.
Photo credits - Stinkie Pinkie
Festival Lumpur Boryeong
Juli, di Pantai DaecheonSelama festival, turis dari berbagai belahan dunia datang ke Pantai Daecheon untuk menonton sebuah festival unik, merayakan khasiat lumpur Boryeong. Para pengunjung bisa berpartisipasi dalam beberapa aktivitas seperti gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, berenang di kolam besar berisi lumpur, dan bersenang-senang! Pada malam hari, keramaian pindah ke arah pantai. Lengkap dengan musik dan kembang api, menjadikannya sebuah festival menyenangkan dan ramah keluarga.
Photo credits - zionorbi
Festival Ginseng
September, di Kabupaten GoumsanFestival Ginseng, atau Geumsan Insam, adalah festival utama di Kabupaten Geumsan, Provinsi Chuncheongnam-do. Kabupaten ini adalah produsen terbesar ginseng di Korea, dan festival ini sengaja diadakan untuk mempromosikan manfaat ginseng Geumsan. Di sana terdapat juga beberapa pameran yang berhubungan dengan ginseng, penampilan musik rakyat, kontes menyanyi dan menari, dan pameran khusus untuk perdagangan ginseng internasional dan turis asing.
Photo credits - WSTAY.com
Festival Kunang-kunang Muju
Juni, di Sungai NamdaecheonFestival Kunang-kunang Muju adalah festival ramah lingkungan untuk mengingat eksistensi kunang-kunang. Muju, tempat berlangsungnya festival ini, adalah daerah pegunungan yang indah. Di Korea, kunang-kunang hanya berasal dari sungai Namdaecheon di Muju. Kehadiran mereka penting bukan hanya sebagai ukuran kelestarian lingkungan, tapi juga bagian dari cerita rakyat di daerah sekitar sungai Namdaecheon. Berbagai acara dengan tema kunang-kunang meramaikan festival sekaligus mendidik pengunjung akan pentingnya hubungan antara manusia dan alam.
Photo credits - waegook cook
Festival Budaya Hyoseok
September, di Desa Budaya BongpyeongFestival Budaya Hyoseok mengombinasikan sastra dan pariwisata. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati Bongpyeong sebagai tempat lahirnya Lee Hyo-Seok, novelis penting asal Korea. Rangkaian festival ini berfokus pada salah satu cerpen Hyo-Seok yang paling terkenal, saat kembang buckwheat bermekaran di Bongpyeong. Ada juga tur ke berbagai tempat yang disebut dalam cerita pendek itu. Mungkin turis asing tidak akan sepenuhnya menghargai makna historis dan budaya festival ini, meski begitu festival ini tetap layak didatangi untuk menikmati keindahan alam Bongpyeong.
Photo credits - WSTAY.com
Festival Gwacheon Hanmadang
September sampai Oktober, di Kota GwacheonSetiap musim gugur di Kota Gwacheon, festival ini adalah perayaan atas semangat seni jalanan. Hanmadang berarti "tempat orang bisa berkumpul", dan memang itulah yang ditampilkan dalam festival, berbagai penampilan pilihan di ruang-ruang publik seperti pinggir jalan utama, panggung terbuka, dan banyak lagi. Macam penampilan yang bisa Anda nikmati termasuk teater jalanan, drama Madang, atraksi sirkus, dan tarian jalanan.
Festival Lampion Jinju Namgang
Oktober, di kawasan pinggir sungai NamgangParade lampion dengan warna-warna luar biasa memenuhi sungai Namgang, tepat di seberang Benteng Jinjuseong dan Paviliun Chokseongnu. Festival ini berawal dari pertempuran Jinjuseong pada masa paling menderita dari invasi Jepang, sebelum kemudian berubah menjadi Festival Lampion. Pemandangan spektakuler lampion yang berderet mengambang di sepanjang sungai dan atraksi kembang api membuat festival ini populer di seluruh negeri.
Photo credits - Julie Facine
Festival Tari Topeng Andong
akhir September, di HahoeFestival Tari Topeng Andong adalah yang terbesar di Hahoe, biasanya diselenggarakan akhir September atau awal Oktober. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari kelompok tari Korea atau internasional yang mengangkat tema cerita rakyat tradisional. Tema festival berpusat pada tari-tari topeng yang tujuannya menenangkan mahluk-mahluk gelisah di sekitar Hahoe. Kini, festival ini bukan hanya menampilkan berbagai tari topeng tradisional Korea, tapi juga tari-tari tradisional dari seluruh dunia.
source : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/66-ragam-festival-di-korea?cid=today
Tidak ada komentar:
Posting Komentar